Tuesday 4 September 2012

HURAIAN BISMILLAH VERSI ILMU TAUHID (sifat 20)


HURAIAN BISMILLAH


Yakni yang mengandungi nilai pahala sunnah juga, bagi orang yang hendak mempelajari sebuah ilmu adalah agar mengenali sepucuk huraian Bismillah menurut ilmu yang akan di pelajari, kerana mengenal sepucuk huraian Bismillah adalah memenuhi hak Bismillah dan memenuhi hak Ilmu yang di pelajari, hak ilmu adalah harus membicarakan sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu tersebut, sedangkan hak Bismillah adalah sama sekali tidak meninggalkan membicarakan bahasan huraian Bismillah.

Saat ini kita hendak mempelajari ilmu Tauhid maka selayaknya kita terlebih dulu membicarakan sepucuk bahasan Bismillah sesuai dengan ilmu Tauhid.

 
Maka kami katakan bahawa huruf Ba pada permulaan kalimat Bismillah adakalanya mengandungi erti kebersamaan dengan Allah dari sisi memohon keberkahan dengan menyebut nama Allah, adakalanya juga mengandungi erti memohon pertolongan pada Dzat Allah dengan menyebut nama Nya, dan tidak terlarang memohon pada nama Allah swt sebagaimana memohon pertolongan pada Dzat Nya.
 
Dan yang paling utama adalah menafsirkan erti huruf Ba tersebut dengan erti kebersamaan dari sisi memohon keberkahan dengan menyebut nama Allah swt. Atau dengan erti memohon pertolongan pada Dzat Allah, kerana memohon pertolongan pada nama Allah adalah perbuatan tercela.


Kerana memohon pertolongan adalah masuk pada penggunaan alat, seandainya memohon pertolongan itu pada nama Allah, maka nama Allah dijadikan sebagai alat yang memungkinkan maksud pada selain Allah, bukan tujuan pada Dzat Allah swt.

Memungkinkan bermaksud atau bertujuan memohon kepada selain Allah adalah terlarang dan menimbulkan kekufuran.

Kecuali apabila diucapkan, bahawa menjadikan erti huruf Ba dengan memohon pertolongan pada nama Allah swt, adalah kerana melirik ke sisi lain, yaitu melirik pada pengakuan alasannya, bahawa perbuatan yang hendak dilakukan seiring membaca Bismillah adalah tidak sempurna kecuali dengan menyebut nama Allah.
 
Akan tetapi pengakuan alasan ini seperti inipun masih rentan menimbulkan dugaan yang salah hingga berakibat kekufuran yang selalu ada kerananya.

Kesimpulannya bahawa huruf Ba tidak boleh di ertikan memohon pertolongan kepada nama Allah swt, akan tetapi sesungguhnya memohon pertolongan itu adalah pada Dzat Allah swt, bukanlah pada nama. 
Makna huruf Ba dari sisi isyarat yang terkandung di dalamnya adalah Allah swt berkata, "Olehku telah terjadi sesuatu telah terjadi, olehku pula akan terjadi sesuatu akan terjadi" dari erti ini huruf Ba merupakan petanda dari semua unsur aqidah, kerana sesungguhnya yang di maksudkan dari aqidah itu adalah:

 
"Olehku (Allah) telah terwujud sesuatu yang telah terwujud, olehku pula akan terwujud sesuatu yang akan terwujud".
 
Tidaklah huruf Ba mengandungi makna Isyarat seperti demikian, kecuali makna Isyarat tersebut terdapat pada Dzat yang memiliki sifat sempurna serta tersucikan dari sifat-sifat yang kurang, sebagaimana kandungan makna seperti itu di tetapkan oleh para Ulama-ulama tafsir.

Kalimat "Ismu" pada Bismillah menurut Ulama-ulama kota Bashroh (Iraq) adalah di ambil dari kalimat"sumwun" ertinya tinggi, kalimat Ismu tidak di ertikan selain makna tinggi kerana makna tinggi memberikan petanda Maha Tinggi yang di sebutnya yaitu Allah swt.
 
Nama Allah adalah sebuah nama pada Dzat yang wajib wujudnya, Dzat yang paling berhak mendapat segala pujian.
 
Kalimat "Arrohman Arrohiim" adalah dua buah sifat Allah yang di ambil dari kata "Arrohmah"ertinya pemberi kebaikan, kedua kalimat tersebut tidak di ertikan dengan makna "Arrohmah" yang sesungguhnya yaitu kasih sayang dari dalam hati yang menimbulkan memberi penghormatan dan kebaikan pada yang di sayanginya, kerana Kasih sayang timbul dari lubuk hati, Mustahil bagi Allah swt, Allah tidak memiliki Hati.


Makna "Arrohman Arrohiim" di hak Allah swt adalah Dzat pemberi kebaikan ata Dzat Yang menghendaki kebaikan.
 
Akan tetapi makna lafaz "Arrohman" dalam Bismillah adalah dengan erti Dzat pemberi nikmat-nikmat besar sedangkan makna lafaz "Arrohiim" adalah pemberi nikmat-nikmat kecil, dan lafaz Arrohman didahulukan dari lafaz Arrohim kerana biasanya bentuk besar menandakan erti yang besar pula, bentuk atau jumlah huruf "Arrohman" lebih besar atau lebih banyak dari pada jumlah huruf "Arrohiim".


Demikian huraian singkat pembahasan Bismillah menurut ilmu Tauhid, semogo bermafaat. Allah mengetahui segalanya.

No comments:

Post a Comment